- by Redaksi 2
- 15 Oktober 2024
Pelantikan PWI Jaya 2024-2029, Panda Nababan: PWI Harus Kembali Disegani
Jakarta, WartaKarya - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), sebagai organisasi wartawan terbesar dan tertua di tanah air, saat ini sedang menghadapi tantangan besar. Wartawan senior Panda Nababan menyampaikan keprihatinannya dan berharap agar PWI dapat kembali menjadi organisasi yang disegani oleh pemerintah dan masyarakat, khususnya dalam dunia jurnalistik. Hal ini disampaikannya saat memberikan testimoni usai pelantikan pengurus PWI Jaya periode 2024-2029 di Yayasan Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail (YPPHUI), Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).
"Ini dahsyat PWI kalau memang mau... termasuk Prabowo, termasuk pemerintahan yang baru ini, apa kata PWI, jurnalistik sekarang kata apa. Pengurus yang baru harus punya mimpi untuk menjadi suara yang disegani dalam ranah jurnalistik dan pemerintahan," ujar Panda Nababan, yang juga pernah menjadi anggota DPR dan kini memimpin majalah serta portal Keadilan.
Panda juga menyinggung pentingnya makna Mars PWI dan Pakta Integritas yang dibacakan dalam acara tersebut. Menurutnya, ikrar tersebut harus diwujudkan secara nyata dan bukan hanya sekadar formalitas. "Kalau kita terjemahkan Mars PWI tadi, ikrar dan Pakta Integritas, moga-moga itu tidak klise, tidak artifisial, tetapi kongkrit. Pengurusnya hebat, saya yakin mereka bisa melakukannya," katanya.
Panda berharap agar PWI bisa kembali menjadi acuan bagi pemerintah dan masyarakat. "Apa kata PWI, itu harus didengar oleh masyarakat maupun pemerintah," tegas wartawan senior berusia 81 tahun tersebut.
Pakta Integritas yang dibacakan oleh Ketua PWI Jaya 2024-2029, Kesit Budi Handoyo, menegaskan bahwa seluruh pengurus dilarang melakukan perbuatan tercela. Kesit menyatakan, mereka yang terbukti melanggar harus siap mengundurkan diri. Pakta ini dianggap sebagai upaya untuk menjaga integritas PWI dan menjadikannya organisasi yang bersih serta profesional.
Dalam sambutannya, Kesit mengaku bangga dan terharu atas kelancaran pelantikan kepengurusan PWI Jaya, terutama di saat organisasi sedang menghadapi berbagai tantangan. "PWI memang tidak sehat, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa diselesaikan," ujar Kesit yang juga dikenal sebagai komentator sepak bola.
Kesit juga melantik seluruh kelompok kerja (Pokja) yang berada di bawah naungan kepengurusan PWI Provinsi DKI Jakarta. Ia berharap agar setiap Pokja dapat menjalankan tugasnya dengan baik, selaras dengan visi dan misi PWI Jaya.
Pelantikan ini turut dihadiri oleh jajaran pengurus PWI Pusat, termasuk Ketua Umum PWI Pusat 2024-2029 Zulmansyah Sekedang, Sekjen PWI Pusat Wina Armada Sukardi, Wakil Ketua Dewan Kehormatan Timbo Herbert Siahaan, Ketua Dewan Penasihat Ilham Bintang, serta Wakil Ketua Dewan Penasihat Atal S. Depari.
Zulmansyah dalam sambutannya mengingatkan seluruh pengurus yang baru dilantik untuk selalu patuh terhadap konstitusi PWI, termasuk Kode Etik Jurnalistik dan Kode Perilaku Wartawan. "Beberapa rekan yang tidak patuh pada konstitusi, kode etik jurnalistik, serta kode perilaku wartawan, telah merusak nama PWI di Indonesia. Ini yang harus kita jaga," tegas Zulmansyah.
Ia juga menekankan bahwa kepengurusan baru ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. "Dalam SK PWI Pusat No. 40/PGS-A/APP-2024, kepengurusan PWI Provinsi DKI Jakarta periode 2024-2029 adalah hasil keputusan formatur pada 25 April 2024 yang disempurnakan dalam Rapat Pleno PWI Jakarta pada 1 Oktober 2024," jelasnya.
Acara pelantikan tersebut juga dihadiri oleh berbagai tokoh media, seperti Tenaga Ahli Dewan Pers Arif Supriyono, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Firdaus, Anggota Dewan Pengawas LPP RRI Kusnaeni, serta Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Jakarta Raya, Haris Andika, yang hadir bersama Syifa.
Para hadirin berharap agar dengan kepengurusan yang baru, PWI Jaya dapat kembali berfungsi optimal sebagai organisasi yang melindungi dan membina wartawan, sekaligus menjadi suara kredibel dalam kancah nasional. **(Bq)
